November 11, 2021

Pengusaha Properti Ternama di Indonesia

Pengusahan properti
  • Robert Budi dan Michael Hartono
Meski lebih dikenal sebagai pemilik Djarum dan mayoritas saham Bank Central Asia, keluarga Hartono juga merupakan pemilik sejumlah properti prestisius. Di antaranya Menara BCA, Grand Indonesia Shopping Town, Hotel Indonesia Kempinski, dan Kempinski Residence.Sementara proyek lain berkelas menengah bawah adalah World Trade Center Mangga Dua, Karawang Resinda, dan Padma Hotel Karawang. Kekayaan keluarga yang juga menjadi pemilik Polytron ini disebut mencapai USD32,3 miliar.
  • Keluarga Eka Tjipta Widjaja
Pendiri Sinar Mas Group memiliki gurita bisnis beragam, mulai dari pulp dan kertas, jasa keuangan, properti, hingga perkebunan. Lewat tentakelnya, Sinarmas Land, setidaknya sudah enam kota mandiri yang telah dikembangkan grup ini, mulai dari BSD City, Grand Wisata, Kota Deltamas, Kota Wisata, Legenda Wisata, dan Wisata Bukit Mas. Selain itu, Sinarmas juga memiliki sejumlah proyek apartemen, industri dan komersial, ritel, dan pusat perbelanjaan, hingga perhotelan. Tercatat, kekayaan keluarga ini mencapai USD9,1 miliar.
  • Chairul Tanjung
Nama Chairul Tanjung yang mengendalikan bisnis CT Corp ini, mungkin lebih dikenal masyarakat industri media. Namun mantan Menteri Koordinator Perekonomian pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini, juga mengendalikan sejumlah bisnis ritel dan properti. Lewat Trans Retail, pria kelahiran Jakarta pada 16 Juni 1962 ini memiliki Carrefour dan Transmart. Selain itu, CT Corp juga tengah membangun superblok Trans Park Cibubur, dan Trans Park Juanda. Kekayaan pria yang mendapat julukan 'Si Anak Singkong' ini ditaksir mencapai USD3,6 miliar.
  • Keluarga Ciputra
Ciputra Group selama ini dikenal sebagai salah satu perusahaan properti terbesar di Tanah Air yang memiliki proyek di 33 kota di Indonesia. Saat ini kekayaan keluarga Ciputra tercatat USD1,45 miliar. Jika kita lihat kata ciputra tidak asing dengan istilah komplek perumahan. Disinilah nama ciputra mulai dikenal sebagai pelopor pengembang properti terkemuka di Indonesia.
  • Keluarga Riady
Mochtar Riady merupakan pendiri Lippo Group yang kini dikendalikan kedua anaknya, James Riady dan Stephen Riady. Saat ini, bisnis Lippo Group meliputi real estate, kesehatan, media, ritel dan pendidikan. Di sektor properti, siapa tak kenal Meikarta? Hampir setiap hari, iklan pengembangan kota mandiri yang terletak di kawasan Cikarang itu, muncul di media massa. Kekayaan keluarga Riady disebut mencapai USD3 miliar.
  • Keluarga Tahir
Menduduki posisi terkaya ke delapan di Indonesia, pendiri Mayapada Group ini memiliki usaha di berbagai sektor mulai dari perbankan, rumah sakit dan properti. Beragam proyek hunian baik itu rumah tapak maupun apartemen, hingga perkantoran digarap oleh pengusaha ini. Tercatat harta kekayaan pengusaha ini mencapai USD3,5 miliar.
  • Murdaya Poo
Grup Central Cipta Murdaya (CCM) yang dirintis Murdaya Poo memiliki beragam usaha, mulai dari perkebunan, pelapis kayu, hingga pusat konvensi terbesar di Jakarta yaitu Jakarta International Expo. Selain itu, dia juga memiliki hampir setengah saham properti PT Metropolitan Kentjana Tbk, yang salah satu proyek ternamanya yakni Perumahan Pondok Indah, Pondok Indah Mall 1-2, Intercontinental Hotel, dan Kartika Residence. CCM juga memiliki perkantoran World Trade Center 1-3, dan JIEXPO Kemayoran. Saat ini, kekayaan Murdaya Poo ditaksir mencapai USD2,2 miliar.
  • Peter Sondakh
Diperkirakan memiliki kekayaan USD1,9 miliar, Peter Sondakh pemimpin dari Rajawali Corpora yang sudah berdiri sejak 1984. Grup tersebut mulai terjun ke bisnis properti dengan membangun hotel bintang lima sejak 1990. Pada 2009, ia meluncurkan St Regis Hotel and Resort di Bali. Saat ini, Peter tengah membangun St Regis Hotel and Resort di Kuningan, menyusul beroperasinya Four Seasons Hotel dan Capital Place Jakarta. Peter juga dikenal sebagai pemilik St Regis Langkawi.
  • Alexander Tedja
Lewat perusahaannya, Pakuwon Jati, Alexander Tedja telah membangun sejumlah perumahan dan pusat perbelanjaan di Surabaya dan Jakarta. Beberapa yang beken adalah Tunjungan Plaza 1-6, Plaza Blok M, Gandaria City dan Kota Kasablanka, Pakuwon Supermall, dan Pakuwon City. Selain itu, Pakuwon juga menggarap sejumlah proyek perkantoran di Jakarta dan Surabaya. Kekayaan Alexander Tedja diperkirakan mencapai USD1,25 miliar.
  • Husodo Angkosubroto
Sebagai pemimpin Gunung Sewu Group, bisnis properti Husodo Angkosubroto dikendalikan lewat tentakel bisnisnya, Farpoint Realty Indonesia. Beragam bisnis properti digarap Farpoint, mulai dari retail, hospitalitas, perkantoran hingga residensial. Proyek residensial yang paling ternama yakni Verde, Verde Two dan The Hundred. Sementara proyek perkantoran banyak berada di kawasan jantung ibu kota, seperti Citi Square, Sequis Center, dan Sequis Tower. Saat ini, kekayaannya diperkirakan sebesar USD1,6 miliar.

Posted by: Agung Podomoro at 05:07 PM | No Comments | Add Comment
Post contains 670 words, total size 6 kb.

July 13, 2021

Pengembang Properti Paling Popular di Mata Masyarakat

Pengembang Properti Paling Popular

Properti merupakan salah satu sektor paling penting yang berdampak signifikan pada aktivitas 174 industri di Indonesia. Perkembangan properti hingga hari ini memengaruhi pertumbuhan ekonomi Nasional, karena menjadi sektor yang berupaya membantu negara. Kendati demikian, jika kita lihat dalam lima tahun terakhir, sektor properti mengalami perlambatan, namun masih mampu memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar 2,5%.

Satu dari sekian banyak catatan yang ada, bisnis properti kerap menyita perhatian publik terkait sektor yang tidak pernah di perhatikan di Indonesia. Hal ini karena aktivitas para pengembang yang tidak terlalu di membantu di Indonesia, baik pengembang properti berskala kecil, menengah, maupun yang besar. Padahal jika di fokuskan, perkembangan properti di Indonesia bisa jauh lebih baik.

Terkait hal ini, portal Properti Indonesia menyatakan bahwa pengembang properti paling populer di Indonesia sepanjang satu tahun terakhir banyak sekali. Sebut saja Agung Podomoro, Ciputra, hingga Summarecon. Deretan pengembang properti tersebut telah diriset melalui platform publik yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Riset dilakukan dalam rentang waktu satu tahun terakhir, termasuk memanfaatkan media daring sebagai basis analisis.

Penentuan pengembang properti paling populer dilakukan berdasarkan pergerakan ekspos di media daring, baik media sosial maupun portal media massa. Menariknya, berdasarkan riset tersebut, yang kerap dibicarakan dan dikeluhkan warganet terkait para pengembang dan produknya adalah banjir. Sejumlah warganet juga sering mengeluhkan pemadaman listrik, keamanan yang rawan begal dan macet.

Maka dari itu, adapun ekspos tertinggi yang menyangkut pengembang properti di Indonesia sering melakukan inovasi yang terbarukan untuk bisa lebih dikenal oleh masyarakat. Beberapa daftar pengembang paling populer versi media sosial yaitu :
  • PT Jababeka Tbk
  • PT Ciputra Development Tbk
  • PT Summarecon Agung Tbk
  • PT Modernland Realty Tbk
  • PT Lippo Karawaci Tbk
Sementara itu untuk daftar pengembang dengan ekspos tertinggi di media massa yaitu :
  • PT Ciputra Development Tbk
  • PT Summarecon Agung Tbk
  • PT Lippo Karawaci Tbk
  • PT Jababeka Tbk
  • PT Modernland Realty Tbk

Posted by: Agung Podomoro at 06:12 PM | No Comments | Add Comment
Post contains 312 words, total size 3 kb.

Bisnis Properti di Indonesia Semakin Berkembang

Bisnis Properti di Indonesia

Bisnis properti saat ini bukan lagi persaingan yang dipandang sebelah mata, makin berkembangnya pusat industri properti menjadikan perusahaan terus menerus melebarkan networknya. Dalam dunia properti banyak yang harus di perhatikan, terutama dalam mengembangkannya. Setiap bisnis properti pastinya terdapat elemen penting yang menunjang berhasil atau tidaknya pengembangan poperti tersebut dilakukan. Dalam hal ini activation yang baik terhadap investor dapat menjadikan usaha properti makin di lirik.

Berbagai perusahaan tersebut melambung namanya bukan semrta merta bgitu saja, akan tetapi banyak faktor pendukung di balik usaha yang dilakukan. Hal ini tentunya atas campur tangan seorang pengembang properti terhadap pengalamannya selama puluhan tahun.Tak heran bila bisnis properti terdapat beberapa jenisnya, mengingat produk properti sendiri terbagi dalam beberapa jenis seperti apartment, rumah susun, villa, kost, serta asrama mahasiswa.

Tidak hanya tempat tinggal, produk usaha property yang lain yang tidak kalah jumlahnya ialah bangunan komersil atau tempat usaha, mencakup ruko, pusat belanja, hotel, gedung perkantoran, serta rumah sakit. Usaha property di bagian tempat tinggal serta bangunan komersil terbanyak dijalani sekarang sebab tempat tinggal ialah keperluan penting manusia serta bangunan komersil banyak diperlukan jadi tempat usaha.

Melihat prospek masa depan untuk investasi property, baiknya kita harus bisa memaksimalkan layanan bangun rumah murah type modern. Hal ini tentu saja masih harus perlu bekerja lebih keras lagi agar memperoleh output dan outcome yang lebih memadai dalam rangka meningkatkan keinginan. Setiap orang pastinya ingin mempunyai hunian yang layak, bagus, dan memadai.

Bisnis properti di bidang hunian dalam bangunan komersil paling banyak dilakoni saat ini, karena hunian adalah kebutuhan utama setiap manusia sebagai tempat tinggal yang layak, bahkan bangunan komersil banyak dibutuhkan sebagai tempat usaha. Disisi lain properti yang menjadi luncutan modern yaitu apartemen paling banyak beroperasi di indonesia. Hal ini karena tersedianya SDM yang mumpuni dalam pengembang properti.

Posted by: Agung Podomoro at 05:57 PM | No Comments | Add Comment
Post contains 293 words, total size 3 kb.

<< Page 1 of 1 >>
19kb generated in CPU 0.0447, elapsed 0.0761 seconds.
32 queries taking 0.0717 seconds, 44 records returned.
Powered by Minx 1.1.6c-pink.